Selasa, 27 November 2012

Mati(kan) Rasa Ini!

Mengenalmu, bayangkan wajahmu, menunggu kabarmu, menanti dirimu diambang pintu itu. Semua itu masih kulakukan dan mungkin akan tetap kulakukan hingga nanti kau datang dan bayanganmu terpantul hingga kornea mataku mampu memandangmu lagi. Memandang mulutmu yang mungkin akan bergumam pada satu hal yang paling kutakutkan. Kehilangan. Aku bukan orang yang pandai merangkai kata. Bukan pula gadis lugu yang hanya diam dan menunggu mu. Apalagi sosok yang hidup sendiri tanpa kasih sayang, bukan! Aku bukan itu. Aku punya ribuan cinta mereka yang setia menungguku diluar sana. Aku punya jutaan senyum mereka yang setia menghiburku dari keterpurukan. Aku punya, miliaran gelak tawa dan canda mereka yang mampu tegakkanku. Tapi, aku memilihmu. Memilihmu untuk menjadi satu-satunya orang yang ada dalam pikiranku. Memilihmu untuk menjadikanmu sebagai satu-satunya orang yang layak ku tunggu dan ku belai. Walau kau mungkin tak butuhkan itu. Rasa ingin memilikimu begitu besar. Rasa ingin terus bersamamu dan tak mau lepas. Rasa sayang yang mungkin lebih besar dari yang kau rasakan. Kita saling cinta, tapi tak saling memiliki. Karna kau lebih memilih bersamanya. Atau mungkin aku yang tak tahan menunggumu diam. Kenapa kau tak datang saja malam ini? Kenapa tak kau remukkan saja hati ini? Biar aku mati sekalian!